Surface Protection Siswa Kelas 1 SDN Utama 1 Tarakan
Tarakan - sdnu1_tarakan.net | Kesehatan gigi dan mulut sering
kali kita abaikan. Kita bahkan mungkin tidak melakukan pengecekan ke
dokter gigi kalau gigi kita tidak sakit. Perilaku seperti ini tentu saja akan
berdampak pada kesehatan gigi kita. Gigi kita bisa menjadi tak sehat dan
berlobang karena kebiasaan kita sendiri yang kurang memahami bagaimana menjaga
kesehatan gigi.
Menyadari kondisi ini, Dinas Kesehatan Kota Tarakan melalui tenaga kesehatan gigi seluruh Puskesmas yang ada di Kota Tarakan melakukan satu inovasi yang bertujuan meminimalisir kasus kerusakan gigi dan menurunkan angka kesehatan gigi. Puskesmas se kota Tarakan membuat sebuah program Surface Protection pada Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di semua sekolah yang berada di wilayah masing – masing puskesmas.
SDN Utama 1 Tarakan yang masuk dalam wilayah Puskesmas Karang rejo, melakukan kunjungan ke sekolah dan memberikan perawatan Surface Protection pada siswa kelas I. Petugas kesehatan dari Puskesmas menyampaikan pada Web Utasa, kalau progam Sureface Protection ini dilaksanakan selama lima hari dimulai sejak tanggal 11 Okteber 2013.
Untuk anak – anak kelas 1 tidak usah takut, karena Surface Protection ini sangat bagus untuk perawatan kesehatan gigi. Sejak kecil kondisi gigi harus sudah dijaga agar terhindar dari karies atau gigi berlobang. Dengan Surface Protection ini diharapkan gigi anak yang baru tumbuh giginya (yang sudah tumbah gigi geraham pertamanya) atau dikenal dengan Gigi Susu akan memiliki struktur gigi yang matang, dan terhindar dari karies. Surface Protection ini menggunakan dengan glass ionomer cement warna pink, warna yang manarik kan?! Glass ionomer cement ini memiliki kandungan fluoride tinggi 6 kali lebih tinggi dari bahan tambal yang digunakan untuk menambal gigi biasa.
Program Surface Protection ini memiliki beberapa keuntungan:
1. Tidak sakit dan menakutkan karena tanpa pengeboran.
2.Menghindarkan gigi dari resiko berlubang.
3.Mematangkan struktur gigi sehingga gigi lebih tahan terhadap asam.
Lebih lanjut petugas kesehatan dari Puskesmas Karang Rejo menyampaikan pada Utasa, bahwa nanti aka nada evaluasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program ini.
“Sebenarnya, inti dari kegiatan ini adalah perilaku anak dan orang tua di rumah, bagaimana mereka merawat dan menjaga kesehatan giginya. Harus ada kesadaran, terutama dari orang tua agar memantau anak dalam hal menjaga kesehatan gigi. Jadi tidak hanya mengandalkan kunjungan kami ke UKGS dan melakukan Surface Protections pada siswa. Sayang, orang tua siswa tidak dilibatkan.”
Petugas kesehatan PKM Karang rejo mengakhiri wawancara dengan Utasa.
SDN Utama 1 Tarakan yang masuk dalam wilayah
Puskesmas Karang rejo, melakukan kunjungan ke sekolah dan memberikan perawatan
Surface Protection pada siswa kelas I.![]() |
Calon dokter gigi yang penasaran |
Gak usah takut ya,... gak sakit kok! |
SDN Utama 1 Tarakan yang masuk dalam wilayah Puskesmas Karang rejo, melakukan kunjungan ke sekolah dan memberikan perawatan Surface Protection pada siswa kelas I. Petugas kesehatan dari Puskesmas menyampaikan pada Web Utasa, kalau progam Sureface Protection ini dilaksanakan selama lima hari dimulai sejak tanggal 11 Okteber 2013.
Untuk anak – anak kelas 1 tidak usah takut, karena Surface Protection ini sangat bagus untuk perawatan kesehatan gigi. Sejak kecil kondisi gigi harus sudah dijaga agar terhindar dari karies atau gigi berlobang. Dengan Surface Protection ini diharapkan gigi anak yang baru tumbuh giginya (yang sudah tumbah gigi geraham pertamanya) atau dikenal dengan Gigi Susu akan memiliki struktur gigi yang matang, dan terhindar dari karies. Surface Protection ini menggunakan dengan glass ionomer cement warna pink, warna yang manarik kan?! Glass ionomer cement ini memiliki kandungan fluoride tinggi 6 kali lebih tinggi dari bahan tambal yang digunakan untuk menambal gigi biasa.
Program Surface Protection ini memiliki beberapa keuntungan:
1. Tidak sakit dan menakutkan karena tanpa pengeboran.
2.Menghindarkan gigi dari resiko berlubang.
3.Mematangkan struktur gigi sehingga gigi lebih tahan terhadap asam.
Lebih lanjut petugas kesehatan dari Puskesmas Karang Rejo menyampaikan pada Utasa, bahwa nanti aka nada evaluasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program ini.
“Sebenarnya, inti dari kegiatan ini adalah perilaku anak dan orang tua di rumah, bagaimana mereka merawat dan menjaga kesehatan giginya. Harus ada kesadaran, terutama dari orang tua agar memantau anak dalam hal menjaga kesehatan gigi. Jadi tidak hanya mengandalkan kunjungan kami ke UKGS dan melakukan Surface Protections pada siswa. Sayang, orang tua siswa tidak dilibatkan.”
Petugas kesehatan PKM Karang rejo mengakhiri wawancara dengan Utasa.
Jaga kesehatan gigi dan rawat baik - baik ya?!
Kalau tidak kalian bisa ompong sebelum waktunya...he..he..he...
0 komentar :
Posting Komentar